Ka Kemenag Palas dan Kepala MAN Sibuhuan bersama tim meninjau lokasi sekolah. |
MetroTabagsel.com, PALAS – Yayasan Al Kamal di Desa Sungai Korang Kecamatan Hutaraja Tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis Madrasah. Sejak lama, madrasah ini sudah vakum, alias tak berfungsi.
Hampir dua puluh tahun lebih, madrasah ini tak lagi ada aktifitas belajar mengajar. Padahal diawal pendirian madrasah ini sempat menjadi salah satu sekolah yang menampung anak-anak sekitar mengenyam pendidikan dasar. Diperkirakan hanya berlangsung tiga generasi.
Sejak itu, enam ruang belajar di atas lahan dua hektare ini tak lagi berfungsi. Bahkan belakangan sudah beralih fungsi jadi rumah warga. Padahal, niat awal warga setempat bermaksud mendirikan sekolah itu untuk tempat pendidikan bagi anak-anak sekitar. Terlebih, Sungai Korang desa tersudut, berbatasan langsung dengan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Yang tentu jauh dari sekolah. Berbekal wakaf orang-orang yang menyumbang, akhirnya sekolah ini berdiri dua puluhan tahun lalu.
Atas dasar inilah, inisiatif pihak yayasan dan kepala desa setempat berencana menghidupkan kembali sekolah itu. Tidak lagi madrasah tingkat dasar, malah direncanakan enam ruang belajar yang tersedia itu bisa dijadikan sekolah jauh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sibuhuan.
Alasan rencana itu, agar anak-anak setingkat menengah atas bisa melanjutkan. Tidak perlu harus ke Sibuhuan dan berkos lagi.
Rencana ini pun bersambut baik dari pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Palas, selaku yang menaungi madrasah. Dan kemarin, Senin (8/5) Kakan Kamenag Palas Drs Amran Hasibuan dan Kepala MAN Sibuhuan beserta tim telah meninjau Pesantren Al Kamal Sungai Korang yang akan dinegerikan itu.
“Kami bertekad bulat menyerahkan lahan 2 Ha dan gedung Al Kamal 6 lokal jadi MAN untuk memenuhi harapan masyarakat sekaligus menyelamatkan asset yang merupakan kumpulan wakaf umat Islam,” tukas Ketua Yayasan Fahruddin kepada Metro Tabagsel.
Proses penyerahan seluruh asset sekolah ini ke Kemenag saat ini sedang berlangsung. Setidaknya sebelum bulan puasa, proses itu sudah selesai.
“Target kita sebelum puasa ini, agar secepatnya juga bisa mengikuti penerimaan siswa baru,” tambah Ikhwanuddin Hasibuan selaku Kepala Desa Sungai Korang.
Dari segi kelayakan, dan faktor jarak tempuh bagi anak-anak untuk bersekolah ke Sibuhuan sudah mencukupi. Lahan dua hektare dengan ketersediaan lokal enam ruangan sudah bisa langsung difungsikan. Hanya saja masih butuh perbaikan-perbaikan agar lokal yang sudah lama tertinggal ini lebih memadai lagi.
“Kita sudah tinjau, sangat layak. Bahkan bisa ke depan kita jadikan fasilitasnya seperti MAN Sibuhuan. Hanya saja, inilah yang kita lihat dulu, proses penyerahan asset ini. Setidaknya tak ada sengketa,” tegas Ka Kemenag Palas Amran Hasibuan.
Menambahi itu, Kepala MAN Sibuhuan Mahyarni Junida Nasution SPd MA juga telah menyepakati pembentukan kelas jauh MAN Sibuhuan di Sungai Korang tersebut. Tentunya harus berlandaskan ketentuan.
“Cuma saya tegaskan, harus dipersiapkan dulu sarana prasarana pendukungnya, seperti mobileur kursi meja, dan perbaikan-perbaikan ruang kelas. Karena sudah banyak gentengnya yang bolong. Kalau itu selesai, sudah bisa kita pasang spanduk kita di situ untuk penerimaan siswa baru tahun ini. Rencananya 2 atau 3 lokal dulu,” jelas Mahyarni. (tan/my)
No comments:
Post a Comment