27 November 2015
DURIAN- Pedagang durian saat melayani pembeli. Sementara di Palas, durian sudah mulai merambah ke pasar-pasar tradisional. Salah satunya di Pasar Ujungbatu, Kecamatan Sosa. |
METROSIANTAR.COM, PALAS- Durian adalah salah satu buah yang selalu mendapat tempat khusus di hati para penikmatnya. Rasa yang lezat dan juga aroma yang sangat memikat, membuat buah durian cepat merambah. Seperti di Kabupaten Palas. Buah ini sudah mulai masuk ke pasar tradisional.
Buah yang dalam satu tahun ini berbuah hanya satu kali kerap menjadi buruan para penikmatnya. Bahkan di Palas sendiri, musim itu bukan saja musim hujan dan musim kemarau, tapi musim durian juga masuk ke dalam istilah yang lazim sebagai penyebut melimpahnya buah durian di berbagai wilayah di daerah itu.
Durian asal Pinarik, sudah mulai masuk pasar. Kemarin (26/11), di Pasar Ujungbatu, Kecamatan Sosa, beberapa pengendara terlihat sudah mulai berbaris dengan keranjangnya berisi durian.
”Durian asal Pinarik ini. Udah masak. Jatuh sendiri dari pohonnya,” kata L Lubis, seorang pedagang durian kepada pembeli.
Memang, durian yang dibawanya itu terlihat masih baru. Bisa dibayangkan, sekali masuk ke pasar bisa mencapai ratusan buah. Hanya saja, karena jumlah pedagangnya masih sedikit, harga yang ditawarkan tergolong tinggi. Per buah, masih ditawarkan Rp25 ribu sesuai bobot besarnya.
Harus Bisa Mengenal
Ternyata, membeli buah durian harus bisa mengenali terlebih dahulu. Setidaknya, biar durian yang dibeli tidak mentah alias belum matang. Bisa dibayangkan, kalau membeli durian yang masih mentah, pembeli bakal kecewa saat menikmatinya.
Khoirul Nasution, warga Pinarik saat diajak berbincang untuk mengenali buah yang matang sempat memberi gambaran. Salah satu cara untuk mengenalinya adalah dari bentuknya (besar atau kecil). Kemudian, dari aroma. Akan terasa baunya yang khas kalau sudah matang. Untuk jenis duriannya sendiri, ternyata banyak macamnya. Namun, ada dua macam yang digambarkan Khoirul, yakni durian Sirepes dan Durian Sileto.
”Kalau durian sirepes itu, saat jatuhnya berbunyi “marrepes”, berarti, buahnya besar,” papar Khoirul.
Kemudian, durian sileto. Durian yang satu ini buahnya lebih kecil. Tapi, buah kecil bukan berarti isinya tidak nikmat. “Kalau durian sileto ini, satu lubang cuma satu isi. Tapi, rasanya nikmat,” ujarnya. (lay)
No comments:
Post a Comment