Cara Jitu Naskah Diterima Penerbit - PADANG LAWAS News

Kumpulan Berita Padang Lawas dan Sekitarnya

Breaking

IKLAN

PASANG IKLAN ANDA DISINI

Post Top Ad || gw1

loading...

Saturday, 28 January 2017

Cara Jitu Naskah Diterima Penerbit


Oleh : Basuki, S.Pd
Menulis merupakan suatu aktivitas untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat yang diekpresikan/diaktualisasikan melalui tulisan. Aktivitas ini sungguh mengasikkan jika hal yang dituangkan dilakukan secara konsisten dan terstruktur. Apalagi tidak jarang seorang penulis mendapatkan imbalan yang cukup dari hasil tulisannya.

Pada dasarnya menulis adalah membuat rangkaian peristiwa maupun alur bepikir yang disampaikan secara berstruktur dan sistematis. Artinya, tulisan yang strukturnya baik akan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Logika penyampaian yang terstruktur tersebut bisa dengan mudah diterima oleh pembaca tanpa mengerutkan kening bahkan pembaca bisa langsung lari ke topik lainnya yang lebih menarik perhatiannya.

Proses kreatif inilah yang membuat penulis saat ingin memulai sebuah tulisan, banyak yang terkungkung dan merasa idenya dibatasi oleh orang lain,  media, atau penerbit sekalipun. Pada dasarnya seorang penulis ingin menyampaikan ide melalui gaya dan ciri khasnya masing-masing. Mulai dari tipografi (perwajahan), diksi, gaya bahasa yang digunakan kerap sekali penulis merasa diikat oleh penerbit. Sebenarnya tidak, pihak media sesungguhnya ingin memastikan bahwa mereka mempunyai spesifikasi—pihak media sedikitpun tak kehausan akan tulisan. Bayangkan saja, saat penulis mengirim draft tulisan ke pihak penerbit atau media lainnya, tak jarang penulis merasa kelelahan menunggu konfirmasi atau pemberitahuan tentang tulisannya. Bagi pihak penerbit paling lambat memberikan konfirmasi tentang naskah yang masuk paling lambat 3 bulan. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi penerbitan mereka, tak jarang naskahnya dikembalikan.

Pihak penerbit atau media lainnya bukan tidak menghargai keidealan penulisnya, namun mereka sadar bahwa tidak semua jenis tulisan bisa mereka terima. Pihak media akan sangat respect dengan tulisan yang sesuai dengan komitmen dan visi misi yang mereka bangun. Artinya penulislah yang harus menyesuaikan dengan spesifikasi dan standarisasi yang telah ditetapkan oleh penerbit. Dengan begitu kesinergian antara penulis dan pihak publikasi akan terkoneksi dengan naskah yang dikirimkan.

Pada dasarnya, pihak penerbit tidak bisa besar tanpa kontribusi penulis. Sebaliknya, penulis juga sangat jarang terlihat besar tanpa adanya kerjasama yang baik dengan pihak penerbit. Untuk itu perlu diketahui bahwa penulis harus mengenali penerbit atau media yang dituju agar tidak terjadi kesenjangan antara penulis dan pihak publisher. Misalnya, cerita dewasa akan ditolak mentah-mentah oleh penerbit majalah Bobo, cerita teenlet akan ditolak oleh penerbit yang spesifikasinya menerbitkan cerita horor (spooky). Artinya, penulis harus menyesuaikan diri (karyanya) dengan lingkungan publisher yang akan ditujunya.

Penulis adalah penyampai informasi kepada pembaca tanpa meminta kembali respon dari tulisannya. Meski ada ketimpangan, dalam komunikasi tulis tak menjadi halangan untuk dikomunikasikan secara lanjut di tempat dan waktu yang berbeda. Artinya, sebuah tulisan akan mendapat respon, baik positif maupun negatif. Meski demikian, esensi yang disampaikan penulis bisa saja bertahan atau berubah seiring waktu yang menggilasnya.

Penulis yang baik, adalah penulis yang idealnya tetap terjaga. Artinya penulis harus konsisten dengan tulisannya, gaya bahasa sendiri. Namun, perlu diketahui bahwa jika penulis harus terkungkung dengan gaya dan topografi yang telah ditentukannya sendiri, maka PR selanjutnya adalah mencari pihak penerbit yang sesuai dengan spesifikasi yang dibangunnya. Jangan memaksakan diri diterima oleh penerbit yang spesifikasinya bertentangan dengan keidealan tulisan yang dibangun. Penyesuaian naskah dan topografi, gaya penyampaian hingga gaya bahasa yang digunakan perlu disesuaikan agar pihak penerbit lebih mudah mencerna dan lebih mudah melakukan revisi untuk segera naik cetak.


Untuk itu, di sini perlu ditekankan bahwa dalam proses menulis tak ada pihak yang membatasi penulis, hanya saja pihak penerbit ingin konsisten dengan tulisan yang akan diproduksi. Untuk itu mari mengenali penerbit yang ingin mempublikasikan naskah yang ditulis agar tidak terjadi perasaan dikekang dan diatur oleh pihak penerbit. Mari berkarya, tanpa lelah. Tulisan hari ini mungkin belum bermanfaat bagi orang lain, tetapi ingat! Saat tulisan tersebut direvisi dan diedarkan manfaatnya bertahan sampai kapanpun. Jika tulisan hanya tinggal di laptop atau oret-oretan tanpa diedarkan atau dipublikasikan, sungguh tulisan itu tak bermanfaat bagi orang lain. Tujuan akhir penulis adalah karyanya mampu memberikan doktrin positif kepada pembaca.

Selamat mencoba...!

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad || gw4

loading...