METROSIANTAR.COM, PALAS – Berbagai langkah dan strategi terus dilakukan Dinas Pertanian Palas guna menjaga ketahanan pangan di daerah ini. Salah satunya adalah dengan memproyeksikan penanaman Padi Gogo secara besar-besaran.
Kadis Pertanian Palas Ir Abdullah saat berbincang-bincang, Senin (11/1) menjelaskan, untuk tahun ini, pihaknya akan menggalakkan penanaman Padi Gogo di lahan seluas 2.500 hektare. Tanaman ini akan dikonsentrasikan di dua kecamatan yakni Kecamatan Sosa dan Kecamatan Hutaraja Tinggi.
“Dari yang kita proyeksikan tahun ini, paling sedikit ada 2.500 hektare Padi Gogo akan kita galakkan. Lokasinya sudah ada, kita rencanakan di Sosa sama Huragi,” kata Abdullah.
Abdullah menambahkan, penanaman padi gogo tersebut selain untuk menjaga ketahanan pangan untuk daerah Palas khususnya, juga mengimbangi karena makin minimnya areal persawahan di Palas. Sehingga padi gogo adalah salah satu solusi untuk tetap bisa menjaga ketahanan pangan di daerah ini.
“Hampir tiap tahun areal persawahan terus berkurang karena terjadinya alih fungsi lahan menjadi areal perkebunan kelapa sawit. Jadi salah satu solusinya adalah dengan menanam Padi Gogo. Karena Padi Gogo itu hidup di darat dan tidak perlu pengairan melalui saluran irigasi,” sebut Kadis lagi.
Disinggung bagaimana alur dan proses penanaman Padi Gogo nantinya, Abdullah mengatakan, arealnya tetap swadaya atau milik masyarakat. Namun benih, obat-obatan, dan pupuknya akan diperjuangkan untuk diberikan kepada petani secara gratis. Dengan bantuan swadaya tersebut nanti, masyarakat diharapkan bisa lebih giat dan sungguh-sungguh untuk memaksimalkan hasil panennya.
“Dengan biaya sendiri saja petani mau menanam padi gogo. Kenapa tidak sekalian kita bantu saja agar hasil panennya lebih maksimal?” tandas Abdullah sembari menambahkan mulai dari penanaman hingga panen, pihaknya akan terus mengawasi agar hasilnya bisa lebih baik dan maksimal.
Panen Perdana
Di sisi lain Abdullah mengatakan, lebih kurang satu bulan lagi, ribuan hektare padi gogo di 11 desa di Kecamatan Sosa akan dilakukan panen perdana. Padi gogo tersebut adalah swadaya masyarakat yang selama ini memanfaatkan lahan kosong yang tidak bisa dialiri air lagi dan menanaminya di antara pohon-pohon kelapa sawit.
“Dengan program Padi Gogo ini, Palas yang sebelumnya pernah menjadi lumbung padi karena luasnya aeal persawahan ketika itu, paling tidak ke depan untuk ketahanan pangan daerah bisa tetap terjaga sesuai dengan program pemerintah pusat dan Pemkab Palas,” ujarnya optimis. (tan)
Sumber : http://www.metrosiantar.com/
No comments:
Post a Comment