Pak Jaksa Ditemukan Meninggal di Kamar - PADANG LAWAS News

Kumpulan Berita Padang Lawas dan Sekitarnya

Breaking

IKLAN

PASANG IKLAN ANDA DISINI

Post Top Ad || gw1

loading...

Sunday, 15 November 2015

Pak Jaksa Ditemukan Meninggal di Kamar

14 November 2015

METROSIANTAR.COM, SIDIMPUAN – Amas Muda Harahap (33), jaksa yang bertugas di Kejaksaan Negeri Kota Padangsidimpuan (Psp) ditemukan tidak bernyawa di kamar rumahnya, Jalan Gang Padangbolak, Kelurahan Tanobato, Psp Utara, Sabtu (14/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Penemuan itu langsung mengundang perhatian warga sekitar. Dan, pukul 14.00 WIB kediaman almarhum sudah dipadati masyarakat, sanak saudara, dan petugas kepolisian. Polisi-polisi itu langsung melakukan identifikasi guna mengetahui penyebab meninggalnya pria yang baru sekitar tiga bulan menetap di rumah bercat kuning tersebut. Korban ditemukan terbaring dengan posisi telentang di atas tempat tidur di dalam kamarnya. Bagian wajah dan tubuhnya terlihat menghitam dan kaku.
Amin Harahap, Kepala Lingkungan menceritakan, sekitar pukul 13.30 WIB ia mendapat kabar dari warga lainnya, ada warganya yang ditemukan meninggal di dalam kamar rumahnya sendiri. Pertama kali yang menemukan pihak keluarga sendiri.
Sesuai cerita yang ia dapat dari pihak keluarga, sebelumnya istri almarhum yang sedang berada di Medan mencoba untuk menghubungi almarhum yang diketahui seorang diri tinggal di rumah tersebut.
Berulang-ulang dihubungi lewat telepon, tak juga mendapat jawaban.
Merasa curiga, istri almarhum kemudian mencoba menghubungi adik almarhum yang diketahui bernama Nurmaida Harahap (26), warga Padangmatinggi Kota Psp dan meminta untuk melihat abangnya.
Sesampainya di rumah tersebut, jelas Kepling, pihak keluarga mencoba untuk memanggil almarhum yang diketahui berada di dalam rumah. Setelah berkali-jali dicoba, namun tidak ada jawaban.
Selanjutnya, keluarga mencoba melihat kondisi kamar yang biasa ditempati almarhum dari luar melalui jendela. Keluarga sontak terkejut, karena melihat kondisi tubuh almarhum sudah terbujur kaku. Mengetahui hal itu, keluarga langsung mendobrak pintu dan mencoba masuk ke dalam rumah.
“Yang menemukan pertama kali keluarganya sendiri yang merasa curiga dengan almarhum, sebab berulang-ulang dihubungi namun tidak menjawab,” ungkap Kepling dan menjelaskan almarhum di rumah seorang diri sedangkan istrinya sedang mengikuti pelatihan di Medan.
Sementara itu, pihak Kepolisian yang mendapat info terkait adanya kejadian tersebut langsung turun ke lokasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang. Setelah melakukan identifikasi dan menanyai sejumlah pihak keluarga lainnya, dan dari tanda-tanda yang tampak, bisa jadi almarhum meninggal akibat penyakit.
“Sudah kita cek dan lakukan identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” sebutnya dan mengaku menemukan sejumlah obat-obatan yang juga diduga kuat dikonsumsi almarhum karena penyakitnya.
Ia juga menegaskan, atas permintaan pihak keluarga almarhum yang juga sudah sepakat menerima kejadian tersebut, pihaknya sudah membuat surat pernyataan agar tidak ada tuntutan ataupun hal-hal negatif ke depannya.
“Kita juga sudah buat pernyataan yang diteken dari pihak kepolisian, keluarga, saksi, dan juga Kepling setempat,” ungkap Kasat yang mengaku mendapat informasi dari petugas Bhabinkamtibmas setempat Aipda Elizar.
Salahseorang rekan korban, Taufik Siregar, mengaku tidak percaya dengan kepergian rekan sekerjanya. Apalagi, Kamis (12/11) kemarin, ia masih sempat bertemu dan melihat almarhum dalam suasana ceria di pekarangan kantor mereka di Jalan Serma Lian Kosong Kota Psp.
“Makanya begitu saya dapat kabar meninggal, saya tidak percaya. Soalnya Kamis kemarin masih sempat lagi saya lihat dia menari-nari (berjoget, red) karena mendengarkan musik dari mobil yang diparkir di halaman kantor kejaksaan,” ucapnya.
Soal penyakit, terangnya, almarhum tidak ada menyampaikannya secara spesifik, namun pernah mengeluhkan tentang kondisi kesehatannya. “Jabatannya jaksa fungsional, dan sudah setahun bertugas di Kajari Padangsidimpuan, dan setahu saya sebelumnya bertugas di Riau,” sebutnya.
Amatan Metro Tabagsel, jenazah almarhum dibawa ke RSUD Kota Psp untuk divisum, dan selanjutnya dibawa ke tempat keluarganya di Parkalamatan Lingkungan V, Kelurahan Pasar Gunung Tua, Paluta.
“Kalau apa penyakit pastinya kurang tahu, tapi seingat saya almarhum pernah dirawat inap karena penyakit dideritanya. Terakhir karena lever,” ungkap Tohong P Harahap warga Paluta yang mengaku kenal dengan almarhum dan menyebut sosok almarhum dikenal ramah dan bergaul.(yza)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad || gw4

loading...