Jumat, 20 November 2015
Kedua Mertua korban yang diduga kuat sebagai pelaku kekerasan kepada OW saat dipaparkan petugas di Satreskrim Polres Tapsel, Kamis (19/11). (Foto: ORYZA PASARIBU/METRO TABAGSEL)
METROSIANTAR.COM, TAPSEL – EG dan YB, mertua korban OW akhirnya berhasil ditangkap pihak kepolisian resort Tapanuli Selatan, Rabu (18/11) malam.
Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana SIK MCTP melalui Kasat Reskrim AKP Jama K Purba SH MH, Kamis (19/11), memaparkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan awal kepada keduanya untuk meminta keterangan terkait beredarnya rekaman video yang menunjukkan kekerasan kepada korban dengan cara diikat tanpa busana.
“Kita masih lakukan pemeriksaan awal untuk meminta keterangan keduanya terkait beredarnya video yang memperlihatkan kekerasan kepada korban. Dan hasil sementara keduanya mengakuinya,” jelasnya.
Sementara itu, kedua mertua korban, EG dan YB, saat ditemui di ruangan tahanan Satreskrim Polres Tapsel, terlihat agak kesulitan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Keduanya membenarkan adanya aksi kekerasan yang terungkap lewat rekaman kamera video HP yang beredar tersebut. EG, bapak mertua korban, mengaku bahwa yang mengikat OW pada batang pohon kelapa adalah istrinya sendiri dan sebelumnya sudah dalam kondisi tidak berbusana.
Hal tersebut terjadi karena keluarganya menilai OW sebagai menantu yang tidak baik, bukan saja dalam hal bekerja. Katanya, sering menceritakan aibnya sendiri kepada orang lain di luar keluarganya sendiri.
“Dia (korban,red) diikat karena tidak bisa mengguris dan kerjanya bersalahan,” ujar EG dengan bahasa Indonesia yang kurang fasih.
Diceritakan, sebelum korban diikat, istrinya terlebih dahulu menendang korban di bagian kakinya sebanyak dua kali, lalu korban berlari ke belakang rumah. Setelah itu, istrinya membuka pakaian korban lalu membawanya ke depan rumah dan mengikat kaki dan kedua tangannya ke batang pohon kelapa.
Rupanya, saat itu ada SW (12) yang rumahnya berdekatan dengan kediaman mereka datang dan langsung merekam korban yang dalam posisi tidak berbusana dan terikat. Melihat itu, EG bukannya melarang, malah menyuruh SW merekamnya.
“Karena sudah palak kali saya, makanya saya suruh dia merekamnya. Namun setelah itu saya minta kepadanya (SW, red) untuk dibersihkan (dihapus, red). Saya juga tidak tahu rekaman video itu bisa sampai banyak beredar,” ungkap EG.
Terkait anak-anak yang tampak dalam rekaman dan melihat korban diikat, EG mengakui itu anaknya.
“Kalau anak-anak yang nampak di video itu anak saya, adiknya si YG (suami korban, red),” katanya.
EG dan YB mengakui telah melakukan kesalahan. Namun saat ditanya apa benar dia pernah menyetubuhi korban yang tidak lain adalah menantunya itu, EG membantahnya.
BACA JUGA: Video Sadis: Jangan Nangis, Kupotong Kau, Kubunuh Kau…
“Tidak benar itu, dia istri dari anak saya dan sudah kami anggap sebagai anak. Kalau itu tidak ada,” ujar keduanya.(yza)
Sumber: http://www.metrosiantar.com/
BACA JUGA: Video Sadis: Jangan Nangis, Kupotong Kau, Kubunuh Kau…
No comments:
Post a Comment