PWRI,ORMAS,OKP,LSM,PALAS MENGUTUK KERAS KEBIADABAN TERHADAP ETNIS ROHINGYA

Wanita dan Anak Rohingya dalam keadaan Takut

PadangLawasNews-Kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar sudah diluar batas kemanusiaan. Ironisnya, kekerasan tersebut sudah berulang kali terjadi. Musibah kemanusiaan tersebut, sudah menjadi perhatian dunia, karena Myanmar telah melakukan pelanggaran HAM berat. Kita, bangsa Indonesia, tentu tak bisa begitu saja membiarkan air mata dan darah tumpah sia-sia, menimpa rakyat sipil tak berdosa. Pembantaian masal oleh militer dan polisi Rohingya, menyesakkan dada, dan luka mendalam. 

Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI, dan Ormas, okp, LSM Palas mengutuk keras kebiadaban tersebut,dan meminta Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas, atas musibah kemanusiaan berkepanjangan di Rohingya, dimana umat muslim dibantai, tak pandang bulu, siapapun ia. Untuk itu Kami meminta Pemerintah Indonesia, harus segera mencabut hubungan diplomatik dengan Myanmar. 

Sebab, jika masalah Myanmar ini tidak ditangani segera, bisa berakibat terganggunya keamanan di kawasan Asia Tenggara. "Pembantaian etnis muslim Rohingya oleh militer dan polisi Myanmar, merupakan kejahatan Kemanusiaan. Pemerintah harus melakukan tekanan keras terhadap Myanmar, agar segera menghentikan kebiadaban tersebut. 

Langkah yang harus ditempuh untuk saat ini, memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar, "Kata Sekjen PWRI Palas Mardan Hanafi Hsb,SH, lanjut Mardan, Pemerintah bisa membawa resolusi kekerasan dan pelanggaran HAM berat ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk ditindak lanjuti segera. 

"Perdamaian dan hak asasi manusia, itu menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh bangsa di dunia ini. Seperti termaktub dalam UUD 1945, diamanatkan bahwa Indonesia harus berperan aktif untuk menjaga perdamaian dunia yang berkeadilan dan berperikemanusiaan," tegasnya. Untuk membantu korban kemanusiaan,Firdaus hsb.