METROTABAGSEL.COM, PALAS – Seorang siswi SMAN 1 Padang Bolak (Paluta) kelas XII IPA meninggal setelah kecelakaan lalu lintas di Binanga, Senin (29/2) lalu sekira pukul 07.00 WIB. Kejadiannya hanya berjarak beberapa meter dari kantor Polsek Barteng.
Satu unit mobil Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Pemkab Palas turut ditahan di polsek. Sayang, informasi kejadian yang menewaskan siswi SMAN 1 Padang Bolak ini sepertinya ditutup-tutupi.
Menelusuri itu, Metro Tabagsel, Selasa (1/3) mencoba menggali informasi dari pihak sekolah. Ternyata benar, pihak SMAN 1 Padang Bolak membenarkan kejadian itu menimpa salah satu siswinya kemarin. Bahkan pihak sekolah mengetahui kejadian ini setelah menerima surat pemberitahuan dari Polsek Binanga.
“Betul, itu setelah kita terima surat dari Polsek bahwa seorang siswi kita meninggal karena kecelakaan di Binanga. Kita semua turut berduka atas kejadian itu. Artinya kita sangat kehilangan atas kejadian tersebut,” sebut Tohong Pangundian Harahap SPd MM selaku ketua Komite SMAN 1 Padang Bolak ketika dihubungi via selularnya.
Kepala BP2KB Pemkab Palas Hj Melinda Sormin yang ditemui juga membenarkan kejadian yang menimpa salah seorang siswi. Namun Melinda membantah mobil dinas yang dipakainya saat itu ditahan karena menabrak. Justru mobil dinas ditahan sebagai saksi atas kejadian itu.
“Bukan kita yang nabrak, mobil itu ditahan sebagai saksi,” kata Hj Melinda.
Diceritakan Kepala BP2KB ini, saat itu dia bersama supirnya yang diketahui bernama Feby Harahap berangkat dari Sidimpuan menuju Palas sekira pukul 04.30 WIB. Sempat menunaikan Salat Subuh di Mesjid Pargarutan. Sesampainya di SPBU Armadar 50 di Binanga, mobil dinas dengan plat BB 116 K itu sejenak berhenti untuk ke kamar mandi. Beberapa menit berhenti, perjalanan menuju Sibuhuan pun dilanjutkan.
Tak jauh dari SPBU itu, kreta yang dikendarai siswi itu menyenggol mobil Kijang. Laju kreta cukup kencang saat itu. Karena tak bisa mengendalikan, akhirnya menyenggol mobil dinas yang BP2KB.
“Saat itu saya berada di tengah. Kami berhenti langsung, kami tolong dan membawa ke Puskesmas Binanga. Karena menghantam bagian depan mobil kita. Jadi bukan kita yang menabrak, kita malah menolong membawa ke puskesmas. Karena pendarahan di kepala itu mungkin, makanya tak bisa ditolong lagi. Karena pas kami pegang, denyut nadinya masih ada,” jelas Hj Melinda.
Disinggung mobil dinas yang saat ini tak berplat lagi dan ditahan di Polsek Barteng, Melinda mengaku mobil itu ditahan untuk dijadikan saksi atas kejadian itu. Bukan sebagai pelaku.
“Itu untuk saksi makanya ditahan. Tapi mudah-mudahan hari ini itu selesai, karena kemarin menunggu Kapos Lantasnya pak Ginting. Katanya hari ini sudah diurus. Karena mobil dinas itu milik pemerintah, makanya kata polisi dicopot platnya,” tandas Kepala BP2KB.
Sementara Kapos Lantas Polsek Barteng yang diketahui bermarga Ginting itu saat dihubungi mengaku telah menyerahkan kasus laka lantas tersebut ke Polres Tapsel. Sesuai aturan katanya, pihaknya tak berkenan memberikan informasi itu setelah dilaporkan ke Polres Tapsel melalui Kanit Lantas.
“Itu sudah kita laporkan ke Polres, ke kanit lantas aja. Karena kita nggak bisa kasih kalau sudah dilaporkan. Langsung aja ke kanit ya. Sesuai aturannya begitu,” ungkap Ginting yang dihubungi via selularnya.
Sedang Kanit Lantas Polres Tapsel Ipda A Sitepu yang dihubungi mengaku belum mengetahui kasus laka lantas yang terjadi di Polsek Binanga. Malah, mengisyaratkan akan meninformasikannya usai menerima laporan dari polsek terlebih dahulu.“Kejadiannya di Binanga ya. Kita tanya dulu ya, nanti baru kita infokan,” kata Kanit balik bertanya. Sayang, hingga berita ini diturunkan tak ada informasi tindak lanjut kejadian tersebut dari pihak kepolisian. (tan)
Sumber : http://metrotabagsel.com/
No comments:
Post a Comment