Ilustrasi |
Sibuhuan-andalas Pengerjaan penanaman pipa dilakukan kontraktor proyak air bersih di pusat ibukota Padang Lawas, Sibuhuan, menimbulkan keresahan dan kecaman dari masyarakat yang bermukim di sepanjang Jalinsum Sibuhuan serta pengguna jalan umum.
Keresahan itu dipicu persoalan proses pengorekan kiri kanan beram jalan yang dikerjakan pihak kontraktor dengan amburadul, sehingga menimbulkan kondisi berlumpur dan becek serta abu yang berterbangan di Jalinsum. Pasalnya, penanaman pipa yang direnacanakan untuk saluran air bersih tersebut hanya dikorek menggunakan beco, serta ditutup dengan asal jadi.
Alhasil, kondisi beram jalan menjadi rusak dan luluh lantak yang penuh genangan air bercampur lumpur, akibatnya pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat terperosok ke dalam lubang dan terbenam di lumpur.
Bekas korekan untuk penanaman pipa air bersih dikerjakan asal jadi ini, sangat meresahkan masyarakat pengguna jalan. Karena abu beterbangan di jalan serta beram jalan penuh dengan lumpur serta genangan air akibat tersiram hujan dalam beberapa hari ini. "Sehingga badan Jalinsum kondisinya sangat licin karena lumpur yang terbawa kendaraan berserakan,"ungkap warga kepada andalas, Minggu (20/12).
Ketua LI Tipikor Kabupaten Palas Dorlansyah Hasibuan menyesalkan, pihak kontraktor proyek air bersih yang melakukan pekerjaan penanaman pipa di sisi kanan kiri beram jalan dikerjakan amburadul. "Beram jalan yang sebelumnya kondisinya tidak rusak, setelah dikorek menggunakan alat beco untuk pemasangan penanaman pipa, menjadi rusak berat,"katanya.
Menurut Dorlan, banyak keluhan dan keresahan masyarakat tentang proses pengerajaan proyek air bersih yang menimbulkan risiko bagi pengguna jalan dan masyarakat yang bermukim di sepanjang pusat ibukota Sibuhuan, yang kecewa karena kondisi jalan umum menjadi hancur lebur dan becek akibat galian dilakukan kontraktor tersebut.
Banyak masyarakat yang melaporkan keresahannya kepada kami, sehingga kita lakukan penyetopan pekerjaan penggalian penanaman pipa, sebelum beram jalan yang rusak diperbaiki secara baik agar tidak menimbulkan keresahan,"beber Dorlan.
Untuk itu, dia meminta pihak pekerja untuk melakukan penimbunan dengan menggunakan sirtu, agar beram jalan tidak semakin rusak parah dan luluh lantak karena bekas-bekas galian yang menimbulkan lubang tersebut.
"Sudah banyak mobil kendaraan masyarakat atau pejabat daerah yang terperosok ke dalam lubang bekas galian penanaman pipa air bersih yang ditutup dengan asal jadi, sehingga akibat hujan sedikit saja, sudah dipenuhi dengan lumpur,"kata Dorlan.(ISN)
Sumber : http://harianandalas.com/
No comments:
Post a Comment