15 Oktober 2015
METROSIANTAR.COM, PALAS – Ironis. Anggota DPRD Palas ternyata tak mengetahui mekanisme penyaluran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Kabupaten Palas.
Tapi itulah yang terjadi pada anggota dewan yang terhormat. Menjalani dua tahun masa menjadi anggota DPRD Palas, hingga kini anggota dewan itu tak mengetahui bagaimana penyalurannya. Siapa yang menerima, dan untuk apa saja diperuntukkan. Sebab, laporan dari Dinas Kesehatan Pemkab Palas tak ada diterima secara detail.
“Tak ada kita yang tahu itu, bagaimana penyalurannya, dikemanakan saja dana itu, karena memang tak ada laporan sama kita secara terperinci,” tegas Raja Parlindungan Nasution yang diikuti anggota DPRD lainnya Amran Pikal Siregar, Arfanul Hakim Daulay, Abdi Faisal, Rizal Hasonangan Lubis, dan Alwi Lubis saat berbincang-bincang dengan METRO TABAGSEL kemarin.
Sama halnya dengan Kepala Puskesmas Hutaraja Tinggi dr Leli yang dihubungi melalui selulernya mengaku tidak mengetahui persis jumlah yang diterima pihaknya setiap triwulan pencairan.
“Karena yang menerima itu langsung bendahara. Kalau proses administrasinya memang mesti ada tekenan kita selaku kapus. Tapi itukan urusan bendahara yang lebih mengetahui,” terang dr Leli ramah.
Menyikapi itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Palas Risman Hasibuan menyayangkan jika anggota DPRD saja tak dianggap untuk mengetahui peredaran bantuan pusat tersebut. Dalam hal ini Risman menilai DPRD tak tegas. Hanya menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan buruk eksekutif mengelabui legislatif.
“Parah betul anggota DPRD kita ini kalau begini. Udah tahu tak dianggap, kenapa tak tegas. Toh mereka kan punya hak dan wewenang memanggil instansi yang bersangkutan untuk meminta penjelasan. Dan mereka juga punya hak menolak bantuan pusat untuk puskesmas itu jika tak diketahui dikemanakan. Atau DPRD kita tak ada artinya di sini, hanya datang, diam dan duduk saja,” tandas Cikman, panggilan akrab ketua KNPI palas ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Palas Lely Ramayulis belum berhasil dimintai keterangan. Dari dua nomor selulernya yang didapat, tak satupun aktif. Begitu juga sekretaris Dinkes Arfan Mawarzi Hasibuan yang dihubungi belum ada jawaban. (tan)
Sumber: http://www.metrosiantar.com/
No comments:
Post a Comment