17 November 2015
Tersangka penganiaya dua anak-anak yang menyebabkan satu o tewas dan satu lagi kritis. (Foto:
Ridwan Lubis/Metro Tabagsel)
Ridwan Lubis/Metro Tabagsel)
METROSIANTAR.COM – Kapolsek Kotanopan AKP Sudirman yang ditemui di Mapolres Madina, menjelaskan, pihaknya menerima laporan kehilangan dua anak pada Minggu petang menjelang maghrib.
Mendapat laporan tersebut petugas turun membantu pencarian bersama warga, sekitar pukul 19.30 WIB, pencarian berhasil. Namun, saat ditemukan, satu anak telah meninggal dunia dan seorang lagi kritis dengan luka tusuk di bagian perut. Keduanya ditemukan di lokasi kebun karet Sidabuar, tepatnya di bawah pohon durian.
Menurut AKP Sudirman, korban U masih bisa diajak bicara dan menyebut pelaku yang menusuk mereka adalah Syahril alias Wawa. “Pelaku sudah kami amankan. Dari pemeriksaan sementara, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa, dan keterangan warga juga demikian. Tetapi, ini akan kami tindaklanjut dengan memakai jasa psikiater apakah benar dia mengalami gangguan jiwa atau tidak. Apabila divonis mengalami gangguan jiwa atau gila, maka akan kami rujuk ke rumah sakit jiwa,” sebut Sudirman.
Perwira berpangkat tigaa balok di pundaknya itu mengatakan, saat penangkapan, pelaku Wawa yang diketahui sudah pernah beristri itu memberikan perlawanan menggunakan pisau yang ia tusukkan kepada dua korban sebelumnya. Bahkan, pisau yang digunakan pelaku itu mengenai dua warga yang ingin menangkapnya.
“Setelah menusuk korban, pelaku tetap memegang pisau. Ketika dilakukan penangkapan tak jauh dari TKP, pelaku melakukan perlawanan, bahkan ada dua warga yang tanganya terkena pisau tapi lukanya tidak begitu serius,” ungkap kapolsek.
Kapolsek juga menjelaskan, saat tersangka diperiksa dan dimintai keterangan, jawaban tersangka selalu tidak sesuai pertanyaan. “Dari sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada tersangka apa motif dia membunuh, jawabannya selalu ngawur. Menurut keterangannya, dia mendapat bisikan untuk mengambil roh anak-anak. Dari keterangannya itu, ini tidak bisa dilanjutkan. Kami akan membawanya ke psikiater, kalau ternyata mengalami gangguan jiwa kami akan rujuk ke rumah sakit jiwa,” sebut kapolsek lagi.
Di tempat terpisah, Sekdes Simangambat, Sofyan, menambahkan, tersangka mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun terakhir. Warga mengetahui tersangka mengalami gangguan jiwa disebabkan kecanduan narkoba jenis ganja.
Sofyan juga menyebut, warga kaget mengetahui Wawa setega itu membunuh anak-anak. “Dia sudah sekitar dua tahun mengalami gangguan jiwa, sebelumnya dia kecanduan narkoba. Dia pernah berkeluarga tapi sekarang sudah pisah, belakangan ini tingkatnya memang cukup aneh. Tersangka ini pendiam dan susah diajak bicara, namun setahu kami tidak pernah melukai atau mengganggu warga di sini,” beber Sofyan. (wan)
Sumber : http://www.metrosiantar.com/
No comments:
Post a Comment